🦧 Pencarian Ide Dapat Dilakukan Dengan Brainstorming

Pengertian Brainstorming adalah sebuah alat bantu yang digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Kesuksesan Brainstorming dapat dilihat dari suasana bebas tanpa kritik untuk menggali ide kreatif atau solusi alternatif tanpa batas. Brainstorming dapat memberi inspirasi, memperluas Salahsatu bagian terbaik dari sesi brainstorming adalah daftar ide yang dapat Anda bawa dan kembangkan di masa depan. Tidak semuanya dapat diterapkan dengan segera, tetapi daftar ide dapat membantu Anda berpikir kreatif selama berbulan-bulan setelah sesi brainstorming selesai. Kerja Tim. Sesi brainstorming akan menciptakan suasana tim. Supayabisa mendapatkan berbagai ide kreatif dan solusi yang inovatif, ini dia cara brainstorming yang benar. Lima(5) hal ini yang dilakukan maulana untuk mendapatkan ide kreatif dalam usahanya. Pertama, Diskusi & brainstorming. Proses ini penting untuk mendapatkan Feedback dari orang lain tentang kelebihan dan kekurangan, serta mendapatkan pandangan yang berbeda. Hal ini menjadi semacam antisipasi kegagalan di awal proses pencarian ide kreatif. RoundRobin Brainstorming (RRB) adalah pembelajaran yang dilakukan dengan cara membentuk kelompok, lalu peserta didik membentuk lingkaran kecil dan peserta didik menuliskan jawaban atau ide mereka terkait materi yang di tentukan dengan cara bergantian sesuai arah jarum jam pada lingkaran. Cara ini sangat menyenangkan dan seru, ketika diterapkan Carayang dapat dilakukan untuk menemukan ide solusi suatu masalah adalah melalui curah pendapat brainstorming yang dilakukan dalam kelompok.. Proses brainstorming, melibatkan setiap anggota kelompok untuk membebaskan diri memberikan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya.. Beri juga kesempatan untuk memunculkan ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Brainstormingdapat membantu memecahkan masalah, karena diskusi yang dilakukan berfokus pada alternatif pencarian solusi dan langkah-langkah yang perlu diambil serta resikonya. Brainstorming menciptakan ide-ide baru dan memecahkan masalah, memotivasi dan mengembangkan tim. Brainstorming mampu memotivasi karena melibatkan anggota tim dalam isu Prosedurdan langkah-langkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana. C. Rangkuman Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan CariBlog Ini MODEL MODEL DESIGN INTERAKSI November 27, 2020 Dapatkan link; Facebook; Pengembangan V Model dalam bidang industri dapat dilakukan dengan mudah; 3. Star Lifecycle Model(Harson & Hex, 1989) Group brainstorming cenderung membahas ide yang lebih sedikit, tetapi setiap ide yang dibahas sangat mudah untuk dikembangkan karena Secaragaris besar, proses brainstorming bisa dibagi menjadi 3 fase, yaitu: 1. Generation: Forum terbuka untuk semua partisipan mengeluarkan idenya. Penjelasan awal aturan brainstorming dan jelaskan bagaimana sesi ini akab dilakukan. Tentukan batas waktu sesi brainstorming, tentukan siapa yang menjadi pencatat waktu dan pencatat ide. Penyempurnaanproduk dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya: 1) Menambah ciri-ciri atau karakter khusus. 2) Mengubah persyaratan penggunaan produk. 3) Mengubah kandungan atau unsur-unsur produk. Contoh: pelembut dan pewangi cucian dengan konsep sekali bilas, yang mengefisienkan proses mencuci. e. Banyakhal yang bisa digarap dengan menjadi fotografer, oleh karena itu pekerjaan ini sangat menarik dicoba. 3. Desainer Grafis Sebagai Pekerjaan Sampingan. Bagi Sedulur yang bisa melakukan kerja sampingan malam hari dan memiliki kemampuan design yang baik, menjadi desainer grafis merupakan hal yang bisa Sedulur coba. JcVj. “Brainstorming adalah metode atau teknik pengumpulan ide untuk memecahkan masalah tertentu baik dilakukan secara kelompok maupun individu. Ada beberapa cara efektif yang dapat dilakukan saat melakukan metode ini.” Halodoc, Jakarta – Dalam suatu pekerjaan, manusia pasti memerlukan ide atau gagasan yang baru dan fresh. Setiap orang juga memiliki caranya sendiri untuk memikirkan sebuah ide berdasarkan kapasitas otak mereka. Salah satu cara yang banyak digunakan orang untuk menentukan ide baru atau memecahkan suatu masalah adalah dengan brainstorming. Lantas, apa itu brainstorming? Secara sederhana, brainstorming adalah metode atau teknik pengumpulan ide untuk memecahkan masalah tertentu. Cara ini dapat diterapkan baik secara individu maupun kelompok. Metode ini berfungsi dalam kelompok dengan para anggota saling mengumpulkan pemikiran spontan mereka untuk mencoba dan memecahkan suatu masalah. Untuk mencapai satu kesepakatan, satu kelompok perlu diskusi untuk mengevaluasi setiap ide dan solusi yang telah dilontarkan kemudian memilih ide-ide apa yang cocok untuk digunakan pada akhir sesi. Metode ini tidak semudah yang dikira. Oleh karena itu, ada beberapa cara efektif yang dapat dilakukan saat melakukan brainstorming, yaitu Tentukan Tujuan Sebelum melakukan brainstorming, ada baiknya mengatur fokus dari sesi. Pemilihan tujuan akan memastikan semua orang berada pada cakupan yang sama. Menentukan tujuan di awal memungkinkan kamu dapat melacak dan mengukur hasil setelahnya. Agar tetap pada fokus dan tujuan, kamu bisa gunakan moderator. Carilah seseorang yang memiliki pengalaman dalam memfasilitasi sesi brainstorming, yakni seseorang yang dapat membuat diskusi yang produktif. Perkenalkan Masalah Tentukan dengan jelas masalah yang ingin dipecahkan, dan tentukan kekurangan apa saja yang harus dipenuhi. Jelaskan bahwa tujuan sesi ini adalah untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin. ] Di awal sesi, beri orang banyak waktu berpikir setelah mengetahui masalah untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide dan solusi. Kemudian, mintalah mereka untuk berbagi ide-ide, serta memberi setiap orang kesempatan yang adil untuk berpendapat. Hargai Pendapat Orang Lain Banyak yang percaya bahwa brainstorming dalam kelompok kurang produktif daripada individu. Itu karena dalam suatu grup lebih berpotensi menjadi kacau karena melibatkan banyak pemikiran yang berbeda-beda. Cara untuk menangani masalah ini adalah dengan menghargai setiap pendapat orang lain adalah dengan memberi setiap orang kesempatan yang sama untuk berkolaborasi. Hal ini akan dapat mengubah tingkat keberhasilan sesi dan mendorong kekompakan dalam kelompok. Gunakan Batasan Mungkin tampak berlawanan dengan pendapat yang mengatakan bahwa kreativitas dihasilkan dari lingkungan yang bebas. Namun, pembatasan sebenarnya dapat meningkatkan kreativitas dan menjadi dorongan terciptanya inspirasi. Seperti contoh, menetapkan tenggat waktu bagi tim untuk memikirkan ide. Batasan yang tepat dapat memicu ide. Kamu juga bisa menetapkan batas waktu untuk sesi diskusi karena tekanan akan memotivasi tim untuk menggunakan pemikiran yang lebih imajinatif. Petakan Ide Membuat ringkasan hasil sesi memudahkan untuk menemukan ide yang tepat. Kamu dapat membuat ringkasan secara visual sehingga dapat memudahkan anggota membayangkan langkah selanjutnya. Ringkasan yang visual lebih mudah ditangkap manusia karena retina manusia mentransmisikan data sekitar 10 juta bit per detik. Artinya orang akan menerima informasi melalui penglihatan dengan cepat. Strategi visualisasi ide ini dapat menghubungkan berbagai ide dalam gambaran besar. Hal ini akan mempercepat kelompok untuk mencapai hasil yang disepakati. Itulah pembahasan mengenai apa itu brainstorming dan cara efektif dalam melakukannya. Apabila kamu mengalami masalah kesehatan, segera periksakan ke dokter. Kamu bisa mengunjungi rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk dan download Halodoc sekarang juga! Referensi Mind Tools. Diakses pada 2022. Brainstorming. Mind Meister. Diakses pada 2022. How to Brainstorm Effectively. Feb 2 / Nesia Qurrota A’yuni Sumber mungkin sudah sering mendengarkan kata “brainstorming”. Namun, apa kamu sudah sering mempraktikkannya? Jika iya, coba dipikir-pikir lagi seberapa efektif brainstorming-mu selama ini?Brainstorming sendiri memang dipercaya jadi salah satu metode efektif untuk memantik ide kreatif seseorang. Pencarian ide dengan cara ini begitu diminati karena dilakukan dengan pendekatan informal sehingga menghadirkan kesan yang relaks. Ide-ide kreatif pun akan lebih mudah cenderung berlangsung santai, pakar public speaking sekaligus motivator asal Kanada, Brian Tracy, mengungkap ada beberapa kunci sebuah brainstorming. Menurutnya, Kunci utama brainstorming dapat berjalan efektif adalah masalah atau pertanyaan yang dibahas harus disampaikan secara jelas sehingga dipahami oleh semua peserta. Ambil sedikit waktu untuk menjelaskan ke rekanmu jika ada yang tidak paham dengan permasalahannya atau ide yang dicari. Pemahaman yang baik akan meningkatkan kualitas dari berbagai usulan ide kreatif dari dari sesi brainstorming sendiri sebenarnya diharapkan akan lahir ide sebanyak mungkin. Biasanya dibutuhkan waktu 15–45 menit untuk melakukan sesi tersebut. Namun kata Tracy, waktu yang paling ideal untuk brainstorming adalah 30 menit. Jadi kamu tidak perlu melakukannya selama berjam-jam hanya karena ingin mendapatkan ide sebanyak mungkin. Ingatlah untuk terus menjadi efektif dan efisien, samping itu, jumlah peserta brainstorming juga berpengaruh. Kata Tracy, idealnya peserta brainstorming adalah empat sampai tujuh orang. Kurang dari empat orang, maka kamu akan kekurangan stimulasi untuk berpikir kreatif. Sementara itu, jika lebih dari tujuh orang, kemungkinan tidak cukup kesempatan bagi setiap orang untuk berkontribusi menyumbangkan ide berikutnya, brainstorming secara umum tentunya membutuhkan seorang pemimpin. Mereka bertugas sebagai stimulator bagi peserta supaya dapat mengeluarkan ide-ide kreatif secara mengalir. Hal itu merujuk kepada aturan terpenting dalam brainstorming, yaitu menghindari evaluasi ide selama proses berlangsung. Sebab, fokus utamanya adalah pada kuantitas, bukan kualitas. Evaluasi dan diskusi ide-ide bisa dilakukan setelah sesi brainstorming merupakan gambaran brainstorming yang lazim dilakukan. Akan tetapi yang perlu kamu ketahui, sejak pertama kali brainstorming dicetuskan oleh advertising executive, Alex Osborn, pada 1941 lalu, teknik ini terus berkembang. Kini, ada puluhan metode brainstorming yang bisa dipilih. Itu semua hadir untuk mengakomodasi kondisi setiap orang yang berbeda. Nah, berikut merupakan lima contohnya. Tidak semua orang dapat berbicara secara lepas mengenai ide mereka. Ada yang lebih menikmati dengan tulisan misalnya sehingga brainwriting bisa menjadi alternatif pilihan. Untuk melakukan teknik ini, mulanya semua orang menulis tiga ide mereka terkait dengan topik brainstorming selama 4-5 menit. Kemudian, berikan kertas tersebut kepada orang di samping kanan/kiri. Biarkan mereka mengembangkan ide yang ada dengan menambahkan poin-poin atau strategi kreatif. Setelah beberapa saat, oper kertas sampai selesai mengelilingi meja. Setelah ide-ide berhasil terkumpul, kelompok mendiskusikannya dan memutuskan ide mana yang terbaik untuk untuk teknik ini pilihlah sosok terkenal yang tidak ada di ruangan, bisa tokoh publik, tokoh dunia, karakter fiksi atau bahkan bosmu. Setelah itu diskusikanlah bagaimana sosok tersebut memikirkan suatu masalah dan ide. Terkadang yang terbaik memang adalah mempertimbangkan sudut pandang orang rolestorming, ini akan mengantisipasi keraguan. Dengan berlindung di bawah karakter suatu sosok, peserta brainstorming akan lebih cenderung terbuka dengan ide-ide daripada mengungsungnya atas nama mereka The 5 Whys ini mulanya diciptakan oleh Taiichi Ohno yang kemudian dia populerkan di Toyota sebagai proses standar untuk menganalisis akar masalah sampai ke inti masalah. Untuk prosesnya, bayangkan kamu sedang ditanya oleh balita, “kenapa”, “kenapa”, “kenapa, “kenapa”, “kenapa”. Kamu akan terus dicecar dengan pertanyaan demi pertanyaan setelah satu jawaban kamu berikan. The 5 Whys akan mendorong terjadinya dialog terbuka yang bisa memicu munculnya ide-ide baru tentang suatu kamu seorang penyuka sensasi dikejar deadline? Alias ide-ide brilianmu baru akan muncul saat kamu sudah mulai terhimpit waktu? Maka, metode rapid ideation akan cocok kamu terapkan. Metode ini intinya adalah soal waktu. Setiap orang menuliskan ide sebanyak mungkin dalam waktu yang ditentukan. Di dalamnya tidak ada ide-ide yang didiskusikan, dikritik, atau disempurnakan. Semua fokus mengeluarkan ide sebanyak mungkin selagi waktunya masih jadi teknik brainstorming yang populer di era serba digital. Ini paling cocok diterapkan kepada tim yang anggotanya banyak melakukan remote working. Brain-netting memungkinkan tim untuk bisa berbagi ide dari mana saja melalui berbagai aplikasi seperti Slack, Zoom, Webex, dan lain sebagainya. Cara tim melakukan kolaborasi virtual pun cukup bervariasi, contohnya pemimpin tim bisa mengajukan pertanyaan umum seperti "Apa yang tim kita inginkan soal customer experience?" Dari pertanyaan tersebut kemudian bisa berkembang menjadi diskusi. Di samping itu, juga bisa dikombinasikan dengan teknik lain, seperti role storming dan rapid banyak jalan bukan untuk memantik ide kreatif? Coba cek teknik mana yang pernah kamu coba atau teknik mana yang paling menarik minatmu?Empty space, drag to resize Kelas \Learnworlds\Codeneurons\Pages\ZoneRenderers\CourseCards Artikel Terbaru Temukan panduan terbaik di bidang kreatif, belajar dari pelaku industri, dan mulai bisnis impianmu hari ini! Media Sosial Kami Created with translation by you can also view the original English article Apa cara terbaik untuk melakukan brainstorming? Sementara ada aturan-aturan dasar yang membuat prosesnya penuh makna dan efektif, ada lusinan cara untuk benar-benar menginspirasi ide kreatkita. Banyak fasilisator menggunakan lebih dari satu teknik dalam sebuah sesi brainstorming untuk menjaga kreatifitas tetap mengalir sembari mendukung gaya pemikiran dan ekspresi yang berbeda. Tergantung pada situasimu, kamu mungkin ingin memulai dengan salah satu pendekatan unik yang dijelaskan di bawah. Atau... kamu mungkin ingin mulai dengan "brainstorming dasar", dan kemudian menggantinya sesuai kebutuhan untuk memastikan kamu menghasilkan jumlah ide kreatif yang sangat berguna. Brainstorming dasar tidaklah kompleks—walaupun ada teknik penting untuk memastikan suksesnya. Berikut adalah hal paling dasar tentang cara kerja brainstorming Kumpulkan sebuah kelompok orang bersama-sama untuk menangani masalah, tantangan, atau peluang. Minta kelompokmu untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin—tidak peduli bagaimana tampak tidak terkaitnya mereka. Selama periode ini, tidak boleh ada kritik. Review idenya, pilih yang paling menarik, dan kemudian pimpin diskusi tentang bagaimana menggabungkan, meningkatkan, dan/atau menerapkan ide-ide tersebut. Sementara proses ini mungkin sederhana secara teori, namun tidak selalu mudah untuk membuat ide baru. Dan itulah mengapa telah dikembangkan begitu banyak teknik brainstorming yang menarik dan menginspirasi. Terapkan teknik brainstorming untuk menghasilkan ide teknik mana yang terbaik untuk sesi brainstorming-mu selanjutnya. Brainstorming Analitis Ketika brainstorming fokus pada penyelesaian masalah, dapat sangat berguna untuk menganalisa masalah dengan alat-alat yang membawa pada solusi kreatif. Brainstorming analitis adalah cara yang relatif mudah bagi kebanyakan orang karena itu menggambarkan pada kemampuan menghasilkan ide yang telah mereka bangun dalam sekolah dan tempat kerja. Tidak ada yang dipermalukan ketika diminta untuk menganalisa sebuah situasi! 1. Mind Mapping Mind mapping adalah sebuah alat visual untuk meningkatkan proses brainstorming. Pada dasarnya, kamu menggambarkan sebuah gambaran hubungan antara ide-ide. Mulai dengan menuliskan goal atau tantangan, dan minta peserta untuk memikirkn pemrmasalahan terkait. Lapis demi lapis, tambahkan konten pada petamu sehingga kamu dapat melihat secara visual bagaimana, sebagai contoh, sebuah masalah dengan sistem telepon berkontribusi pada permasalahan dengan pendapatan per kwartal. Karena itu menjadi begitu populer, mudah untuk menemukan software mind mapping secara online. Namun kenyataannya, selembar kertas berukuran besar dan beberapa marker/spidol juga dapat melakukannya. 2. Brainstorming Terbalik Brainstorming yang biasa meminta peserta untuk menyelesaikan masalah. Brainstorming terbalik meminta peserta untuk menemukan cara terbaik dalam menyebabkan sebuah permasalahan. Mulai dengan permasalahan dan tanyakan "bagaimana kita dapat menyebabkan ini?" Setelah kamu memiliki daftar cara bagus untuk membuat masalah, kamu siap untuk mulai menyelesaikannya! Pelajari lebih lanjut tentang cara mejalankan sesi brainstorming terbalik 3. Gap Filling Mulai dengan pernyataan dimana kamu berada. Kemudian tuliskan sebuah pernyataan kemana kamu ingin berada. Bagaimana kamu mengisi celah itu untuk mendapatkan tujuanmu? Peserta akan merespon dengan berbagai macam jawaban dari yang umum hingga tertentu. Kumpulkan itu semua, dan kemudian atur untuk mengembangkan sebuah visi tindakan. 4. Analisis Penggerak Berkerja dengan kelompokmu untuk menemukan penggerak di belakang masalah yang sedang kamu selesaikan. Apa yang menggerakkan penurunan loyalitas klien? Apa yang menggerakkan kompetisi? Apa yang menggerakkan sebuah trend penurunan produktifitas? Saat kamu menyingkap penggeraknya, kamu mulai mendapatkan kilasan solusi yang mungkin. 5. Analisis SWOT Analisis SWOT mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sebuah organisasi. Biasanya, itu digunakan untuk menentukan apakah sebuah project atau usaha potensial layak diambil. Dalam brainstorming, itu digunakan untuk menstimulasi analisis kolaboratif. Apakah kekuatan kita yang sebenarnya? Apakah kita mempunyai kelemahan yang jarang sekali kita diskusikan? Ide baru dapat datang dari teknik yang telah dicoba dan nyata ini. 6. Lima Mengapa Tool lainnya yang sering digunakan di luar sana untuk brainstorming, Lima Mengapa dapat juga efektif untuk memajukan sebuah proses. Cukup mulai dengan masalah yang sedang kamu selesaikan dan tanyakan "mengapa ini terjadi?" Setelah kamu mendapatkan beberapa jawaban, tanyakan "mengapa hal ini terjadi?" Lanjutkan proses lima kali atau lebih, dengan menggali lebih dalam setiap kali hingga kamu mendapatkan akar permasalahan. Gali lebih dalam proses ini 7. Starbursting Buat sebuah bintang enam. Di bagian pusat bintang, tuliskan tantangan atau peluang yang kamu hadapi. Pada tiap ujung bintang, tuliskan satu kata di bawah ini who siapa, what apa, where dimana, when kapan, why mengapa, dan how bagaimana. Gunakan kata-kata tersebut untuk membangun pertanyaan. Siapa klien kita yang paling bahagia? Apa yang dikatakan klien kita tentang keinginannya? Gunakan pertanyaan itu untuk menghasilkan diskusi. Pelajari lebih lanjut tentang Starbursting di dalam tutorial Envato Tuts+ ini, yang mencantumkan sebuah worksheet yang berguna Brainstorming Hening Dalam beberapa situasi, individu memiliki waktu yang begitu padat sehingga sebuah sesi brainstorming menjadi tidak mungkin dijadwalkan. Dalam situasi lainnya, anggota tim tidak mau berbicara dalam sebuah kelompok atau mengekspresikan ide yang mungkin tidak disetujui oleh yang lain. Ketika itu permasalahannya, kamu mungkin lebih baik disajikan dengan teknik brainstorming yang mengijinkan peserta menghasilkan ide tanpa bertemu atau tanpa perlu partisipasi publik. 8. Brain-Netting Brainstorming Online Barangkali tidak mengejutkan, brain netting melibatkan brainstorming pada internet. Ini memerlukan seseorang untuk mempersiapkan sebuah sistem dimana individu dapat membagikan ide mereka secara privat, namun kemudian berkolaborasi secara terbuka. Ada perusahaan software yang mengkhususkan pada jenis sistem ini, seperti Slack atau Google Docs. Setelah ide dihasilkan, mungkin ide yang bagus untuk berkumpul bersama, namun mungkin juga pengembangan ide dan diskusi secara online berhasil dengan cara itu sendiri. Ini khususnya merupakan pendekatan yang membantu bagi tim jarak jauh untuk digunakan, walaupun tim manapun dapat memanfaatkan ini. Pelajari lebih lanjut tentang teknik brainstorming ini 9. Brainwriting Atau Slip Writing Proses brainwriting melibatkan tiap peserta tanpa nama menuliskan ide pada kartu indeks. Ide-ide ini dapat dibagikan secara acak dengan peserta lainnya untuk menambahkan atau memberi kritik pada ide itu. Sebagai alternatif, ide-ide ini dapat dikumpulkan dan disaring oleh tim manajemen. Pendekatan ini juga disebut "Crawford Slip Writing", karena konsep dasarnya ditemukan tahun 1920 oleh seorang profesor bernama Crawford. 10. Brainwriting Kolaboratif Tuliskan pertanyaan atau perhatianmu pada selembar kertas besar, dan tempelkan itu di tempat umum. Minta anggota tim untuk menuliskan atau menempelkan ide mereka ketika mereka bisa, selama jangka waktu seminggu. Susun ide-ide itu sendiri atau libatkan kelompokmu. Pelajari lebih lanjut tentang metode brainwriting Brainstorming Bermain Peran Apa yang sebenarnya diinginkan pelanggan/klien/manajer? Tantangan apa yang kita hadapi secara internal atau eksternal? Sering kali, pertanyaan-pertanyaan ini memiliki dijawab paling baik oleh klien internal dan eksternal. Bermain peran mengijinkan timmu untuk "menjadi" klien mereka sendiri, yang seringkali menyediakan pandangan yang mengejutkan ke dalam tantangan dan solusi. Nilai tambah lainnya dari bermain peran adalah, dalam beberapa kasus, itu menurunkan hambatan peserta. Jenis-jenis bermain peran meliputi Rolestorming, Berpikir Terbalik, dan Figure Storming. 11. Role Storming Minta peserta untuk membayangkan diri mereka sendiri dalam peran seseorang yang mengalami terkait tujuan brainstorming seorang klien, manajemen atas, sebuah penyedia layanan. Beraktinglah dalam sebuah situasi, dengan peserta berpura-pura mengambil sudut pandang orang lain. Mengapa mereka mungkin tidak puas? Apa yang membuat mereka merasa lebih baik tentang pengalaman atau hasilnya? Pelajari lebih lanjut tentang cara inovatif ini untuk menghasilkan ide sebagai sebuah tim 12. Berpikir Terbalik Pendekatan kreatif ini bertanya, "apa yang akan dilakukan orang lainnya dalam situasi kita?" Kemudian bayangkan melakukan sebaliknya. Apakah itu akan berkerja? Mengapa atau mengapa tidak? Apakah pendekatan "biasa" berkerja sangat baik, atau adakah pilihan yang lebih baik? 13. Figure Storming Pilih sebuah sosok dari sejarah atau fiksi yang akrab di mata orang-orang—Teddy Roosevelt, misalnya, atau Mother Theresa. Apa yang akan dilakukan individu itu untuk mengelola tantangan atau peluang yang sedang kamu diskusikan? Bagaimana kemungkinan pendekatan tokoh itu berkerja dengan baik atau buruk? Brainstorming Dengan Dukungan Untuk kelompok yang tidak kreatif atau komunikatif secara instrinsik, atau cenderung terjebak setelah ide yang paling jelas telah disarankan, diperlukan sebuah bantuan. Kamu dapat menyediakan bantuan itu di awal dengan mempersiapkan proses brainstorming untuk melibatkan setiap orang dalam kondisi yang terstruktur dan mendukung. Beberapa teknik untuk jenis brainstorming ini melibatkan Brainstorming Anak Tangga, Round Robin Brainstorming, Pembentukan Ide Dengan Cepat, dan Trigger Storming. 14. Brainstorming Anak Tangga Mulai dengan berbagi tantangan brainstorming dengan setiap orang di dalam ruangan. Kemudian kirimkan semua orang keluar ruangan untuk memikirkan tantangan itu—kecuali dua orang. Biarkan dua orang di dalam ruangan memikirkan ide untuk waktu yang singkat, dan kemudian ijinkan hanya satu orang memasuki ruangan. Minta orang baru ini untuk membagikan idenya dengan kedua orang pertama tadi sebelum mendiskusikan ide yang telah dibuat. Setelah beberapa menit minta orang lainnya untuk masuk, dan lalu yang lainnya. Dalam jangka panjang, setiap orang akan kembali ke dalam ruangan—dan setiap orang akan memiliki kesempatan untuk membagikan idenya dengan kolega. 15. Round Robin Brainstorming Sebuah "round robin" adalah sebuah permainan dimana setiap orang mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi. Dalam kasus brainstorming itu berarti setiap orang 1 harus membagikan sebuah ide dan 2 menunggu hingga setiap orang lainnya telah membagikan ide sebelum menyarankan ide kedua atau mengkritik ide tersebut. Ini adalah cara yang bagus untuk mendorong individu yang pemalu atau tidak tertarik untuk berbicara sembari menjaga kepribadian yang dominan agar tidak mengambil alih sesi brainstorming ini. 16. Pembentukan Ide Dengan Cepat Teknik sederhana ini dapat memberikan hasil yang mengejutkan. Tanyakan invididu di dalam kelompok untuk menuliskan sebanyak mungkin ide yang mereka berikan dalam waktu tertentu. Kemudian ceritakan ide tersebut keras-keras atau kumpulkan respon. Seringkali, kamu akan menemukan ide tertentu muncul berulang-ulang; dalam beberapa kasus ini merupakan ide yang jelas, namun dalam beberapa kasus mereka mungkin menyediakan pencerahan. 17. Trigger Storming Jenis varian pada pendekatan round robin ini dimulai dengan sebuah "trigger" untuk membantu hadir dengan pemikiran dan ide. Kemungkinan trigger mencakup kalimat terbuka atau pernyataan provokatif. Sebagai contoh, "Permasalahan klien selalu tampak muncul ketika ___", atau "Cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan klien adalah memberikan masalah itu kepada orang lain". Brainstorming Kreatif Radikal Jika timmu tampak tersendat pada jawaban konvensional untuk melakukan brainstorming tantangan, kamu mungkin perlu mengaduk wadah untuk membantu menghasilkan ide kreatif dengan menggunakan teknik-teknik yang memerlukan pemikiran di luar batas. Ini mencakup pendekatan Charrette dan tantangan "bagaimana jika". 18. Charrette Bayangkan sebuah sesi brainstorming dimana 35 orang dari enam departemen berbeda semuanya berusaha menghasilkan ide yang layak. Proses ini memakan waktu, membosankan, dan—terlalu sering—tidak membuahkan hasil. Metode Charrette memecah permasalahan ke dalam potongan-potongan yang lebih kecil, dengan kelompok kecil yang mendiskusikan tiap elemen permasalahan untuk waktu tertentu. Sekali tiap kelompok telah mendiskusikan satu permasalahan, ide mereka diserahkan kepada kelompok berikutnya yang membentuk ide berdasarkan itu. Di akhir Charrett, tiap ide mungkin telah didiskusikan lima atau enam kali—dan ide yang didiskusikan telah dipoles. 19. Brainstorming "Bagaimana Jika" Bagaimana jika masalah ini muncul 100 tahun yang lalu? Bagaimana itu akan diselesaikan? Bagaimana jika Superman menghadapi masalah ini? Bagaimana dia menanganinya? Bagaimana jika masalah 50 kali lebih buruk—atau jauh lebih kurang serius daripada sebenarnya? Apa yang akan kita lakukan? Ini semua adalah jenis skenario "bagaimana jika" yang berbeda yang dapat memancarkan cara berpikir kreatif yang radikal—atau paling tidak membuat orang tertawa dan berkerja bersama-sama! Kesimpulan Brainstorming adalah teknik menakjubkan untuk menghasilkan ide, hadir dengan alternatif dan kemungkinan, menemukan cacat fatal, dan mengembangkan pendekatan kreatif. Namun itu hanya sebagus partisipan dan fasilitator. Semakin baik kamu memilih peserta, mempersiapkan tempat, dan mendorong diskusi, semakin baik juga hasilnya nanti. Pelajari lebih lanjut tentang menjalankan sesi brainstorming yang efektif Tidak peduli seberapa baik kamu menyiapkan, selalu ada kesempatan bahwa gangguan, konflik kepribadian, kecemasan, atau kebosanan yang umum dapat mengganggu cara brainstorming yang efektif. Ketika itu terjadi, kamu akan senang memiliki koleksi ide yang bagus untuk maju menjalankan proses!

pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming